Aksi ini digelar mahasiswa yang mengenakan baju hitam. Mereka juga memplester mulut dengan lakban. Sejumlah poster dan spanduk dibentangkan, termasuk untuk mendukung KPK menangani kasus e-KTP. Ada spanduk juga menuliskan kerugian negara Rp 2,3 triliun di kasus e-KTP yang seharusnya bermanfaat untuk pendidikan.
"Mulut kita ditutup lakban sebagai simbol bahwa kita sampai kehabisan kata-kata. Tidak bisa lagi bicara tentang ulah dari pejabat negara yang korupsi," kata koordinator aksi Kuncoro Jati di perempatan Tugu, Yogyakarta, Sabtu (18/3/2017).
Mahasiswa meminta KPK tidak terpengaruh oleh tekanan siapa pun. Proses persidangan diharapkan bisa membongkar kongkalikong dalam proyek e-KTP. dan menjatuhi hukuman yang setimpal bagi semua yang terlibat
"KPK tidak boleh gentar, tidak boleh takut, meski ada nama-nama besar yang diurus. Kita terus dukung KPK," katanya.
Pendemo juga menjamin dukungan terhadap KPK dari ancaman revisi UU KPK. Mereka menolak pelemahan terhadap KPK. dan mengajak seluruh mahasiswa yang ada di Republik Indonesia untuk melakukan aksi yang sama dan mengawal proses hukum dari mega korupsi ini. ******(Kun)
