.

.
» » » » Hadang ISIS Masuk Sulut, Ratusan Polisi & Tentara Diterjunkan ke daerah Perbatasan

MANADO, RedaksiManado.Com - Polda Sulut serius mengawal wilayah perbatasan. Buktinya, Senin (29/5) kemarin, jajaran yang dipimpin Kapolda Irjen Pol Bambang Waskito menggelar Operasi Aman Nusa III 2017. Tahap pertama ini, ada ratusan personel yang dikirim ke perbatasan di wilayah hukum Polres Sangihe dan Polres Talaud. Semua peralatan lengkap, persenjataan, kapal patroli dikerahkan. Upacara pelepasan pasukan Operasi Aman Nusa III ini dipimpin Wakapolda Sulut Brigjen Pol Refdi Andri, di halaman Mapolda Sulut, kemarin.
 
Menurut Wakapolda, pemberangkatan pasukan ini sebagai bentuk reaksi Polri terhadap apa yang terjadi di negara tetangga, Filipina. Seperti diketahui, Kota Marawi, Mindanao, Filipina sudah diduki kelompok Maute yang berafiliasi dengan ISIS.

“Apa kemungkinan yang akan terjadi? Itu yang kita lakukan antisipasi. Kita di daerah perbatasan dengan Filipina. Kita mungkin juga akan menjadi sasaran mereka. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena biar bagaimanapun, akar-akar itu bisa tumbuh dari dalam negeri kita sendiri. Setidaknya ada yang bersimpati dengan kelompok-kelompok itu. Kita akan hadang mereka. Kita akan cegah mereka,” tegas Brigjen Andri.
Wakapolda juga mengimbau masyarakat agar bersatu melawan kelompok-kelompok ini. “Mari kita jaga betul NKRI kita, Pancasila kita, Bhinneka Tunggal Ika kita dan Merah Putih kita. Jangan sampai terjadi seperti kejadian di Irak, Suriah, dan Filipina,” ujarnya. Tambah dia, pasukan yang diberangkatkan ini rencananya melaksanakan tugas selama 90 hari ke depan.

Senada, operasi ini menurut Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Ibrahim Tompo, akan dilaksanakan dengan menggelar patroli laut perbatasan, pembinaan masyarakat pesisir, deteksi dini terhadap potensi gangguan kamtibmas yang muncul terkait isu global dan nasional.
Operasi Aman Nusa III ini melibatkan ratusan personil Polri yang ada di Polda Sulut. Di antaranya, Polair, Sabhara, Binmas dan Brimob untuk eskalasi kejahatan tingkat tinggi. Serta melibatkan pasukan dari Polres perbatasan yaitu Polres Sangihe dan Polres Talaud.

“Apabila memang intensitas gangguannya meningkat, kita akan menambah pasukan. Mungkin ribuan pasukan kita kerahkan ke daerah perbatasan. Dan kalau memang dibutuhkan kita akan meminta bantuan dari Mabes Polri untuk membackup,” tegas Tompo.

“Segala potensi gangguan kamtibmas yang ada, dengan hilir mudiknya nelayan yang ada di sana, yang kemungkinan akan dijadikan sarana untuk bergesernya pelarian-pelarian tersebut, otomatis akan dicek,” tambahnya.

Terpisah, Pgs Kadispen Lantamal VIII Mayor Laut (P) Dedy Irawan Eko Cahyono mengatakan, TNI AL juga melakukan oeprasi di daerah perbatasan. Operasi ini rutin dilakukan sepanjang tahun. Dijelaskannya, operasi tersebut tidak bersifat regional, tapi langsung dari komando tingkat atas.
“Ada tidaknya eskalasi, kita sudah laksanakan operasi. Operasi Trisila dan Operasi Perbatasan sudah kita lakukan sehari-hari. Jadi, bukan nanti laporan ada eskalasi, baru kita kerahkan. Tidak begitu,” ungkapnya.

Terkait jumlah satgas di perbatasan menurutnya sudah cukup untuk mengcover, baik dari aspek pengawasan dan kemanan. "Kekuatan yang ada di sana mampu mengcover semua. Selain satgas, juga ada babinsa yang ditugaskan untuk memonitoring pulau terluar. Dengan mengawasi orang-orang yang baik masuk atau keluar ke wilayah kita, ataupun pulau-pulau yang diawasi dan diamankan," tandasnya.

Dia juga mengingatkan peran serta masyarakat yang ada di pulau terluar. “Dengan memberikan informasi apabila ada orang yang tidak di kenal, dengan melaporkan ke aparat terkait," pungkasnya. (Bay)

Redaksi Manado 2017 , , 5/30/2017

Penulis: Redaksi Manado 2017

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: