.

.
» » » Cerita PNS DKI Yang Kehilangan Sosok Ahok

Jakarta, RedaksiManado.Com -- Basuki Tjahaja Purnama boleh saja mendekam di penjara. Dan digantikan oleh Djarot Saiful Hidayat. Namun jejak kerja dan kiprahnya selama hampir tiga tahun memimpin ibu kota, masih membekas di benak sejumlah anak buahnya. Hal itu diakui salah satunya oleh Sumarni dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Sumarni mengaku merasa kehilangan sosok Ahok yang biasa ia temani hampir setiap pagi untuk membantu sang gubernur menerima aduan warga soal Kartu Jakarta Sehat (KJS)."Gimana ya, pasti merasa kehilangan. Kan kami selalu mendampingi. Terkadang di sampingnya, di belakangnya," kata Sumarni saat ditemui oleh Wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/6)

Menurut Sumarni, selain tegas dan disiplin, Ahok adalah sosok yang pintar dan sangat tepat waktu. "Kalau sama Pak Ahok semuanya on time," ucapnya.

Sementara itu, menurut Sumarna dari Biro Umum DKI Jakarta, Ahok adalah sosok yang luar biasa baik dari pengetahuan maupun kemampuannya bekerja.

Ahok, kata Sumarna, sering pulang malam dan makan sambil bekerja hanya untuk menyelesaikan berkas-berkas pekerjaannnya.  "Enggak ada waktu santai-santai. Padahal, jadwalnya padat. Saya salut. Kalau malam berkas belum selesai dibawa pulang, besok dibawa lagi," tutur Sumarna.

Sumarna yang menjadi bagian dari satuan pengamanan kantor gubernur DKI Jakarta juga merasa kehilangan Ahok. Menurut dia, sekarang Balai Kota DKI Jakarta sudah tidak seramai dulu saat masih ada Ahok.

"Bedanya terasa lebih sepi sekarang, tapi saya kurang tahu pasti apa alasannya. Apa karena sudah tidak ada Pak Ahok atau karena ada faktor yang lain," ucapnya.

Berdasarkan pantauan Wartawan beberapa hari terakhir, kantor Balai Kota DKI Jakarta memang terlihat tidak seramai dulu.

Sistem layanan pengaduan masyarakat yang dulu menumpuk jadi satu di pendopo Balai Kota DKI Jakarta, sekarang sudah disediakan meja-meja khusus sesuai dengan bidang aduannya masing-masing.

Masyarakat yang ingin mengadukan masalahnya tidak perlu lagi menunggu hingga pelaksana gubernur datang. Mereka bisa langsung mengadukan masalahnya kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. (Alen)

Redaksi Manado 2017 , 6/10/2017

Penulis: Redaksi Manado 2017

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: