Adapun yang menjadi alasannya "karena saya masih menghormati proses yang berlangsung di internal partai golkar lewat mekanisme yang sudah diartur oleh juklak Nomor : 6/DPP/GOLKAR/VI/2016 tentang PENETAPAN PASANGAN CALON GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DARI PARTAI GOLONGAN KARYA, tidak baik kita mendahului keputusan DPP, harus Taat Asas"
"Yang terpenting saat ini adalah kita merapatkan barisan dan percayakan kepada pimpinan Partai Siapa yang nanti akan diusung sambil terus menjaga soliditas partai Golkar di kota Tomohon dengan mengesampingkan keinginan dan ego kita untuk menjadi calon sehingga partai golkar bisa memperoleh kemenangan di Pilkada 2020 nanti" ujar alumnus Universitas Bina Nusantara Jakarta ini
Disinggung mengenai hasil wawancara beberapa bulan yang lalu yang menyatakan legowo hal itu di tanggapi dengan senyum penuh arti "pada waktu itukan ada pertanyaan seandainya, jadi jawabanya juga kita berandai-andai dan perlu saya tegaskan sampai saat ini belum melakukan komunikasi serius dengan pihak manapun untuk saya menjadi calon wawali dalam pilkada kota Tomohon 2020 karena saya berkonsentrasi untuk mendapatkan kepercayaan DPP untuk dicalonkan sebagai walikota Tomohon"
Terkait hasil survey resmi partai Golkar yang menghasilkan JGE sebagai pemenang dengan perolehan Elektabilitas 30,4% ketua AMPI Kota Tomohon ini berkata " Saya sudah siap sebagai calon walikota Tomoho tapi Itukan baru survey awal, jalan masih panjang dan banyak yang masih harus dikerjakan, tapi saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung saya lewat survey tersebut sehingga apa yang diharapkan bisa kita capai bersama"
"Salam sehat bagi kita semua khususnya masyarakat kota Tomohon dan mari kita sambut New Normal life dengan optimis sambi tetap kita berdoa agar pandemi Covid 19 segera berakhir dari muka bumi ini" Tutup ketua Karang taruna Kota Tomohon ini. ***(Abd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar