.

.
» » » Teroris marak serang polisi pakai pisau karena seruan Bahrun Naim

RedaksiManado.Com - Aksi penyerangan terhadap anggota polisi kembali terjadi. Tadi malam, dua anggota Brimob ditikam usai salat Isya di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pelaku yang diketahui bernama Mulyadi itu menggunakan sangkur untuk melukai keduanya.

Hal yang sama juga terjadi sebelumya di Mapolda Sumatera Utara pada 25 Juni 2017 lalu. Pelaku Ardial Ramadan menggunakan pisau untuk melukai korbannya yakni Aiptu Martua Sigalingging.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan penggunaan senjata tajam merupakan alat yang mudah didapat para pelaku.

"Mungkin mereka enggak punya senjata kan," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (1/7).

Tak hanya itu, penggunaan senjata berupa pisau juga lantaran adanya imbauan dari Bahrun Naim kepada sel-selnya.

"Ada imbauan dari Bahrun Naim yang disampaikan, kalau kamu tidak punya bom, ya serang lah pakai senjata api, kalau tidak punya senjata api serang lah pakai pisau," tutur Setyo.

Seruan itulah yang meracuni sel-sel tidur untuk bergerak melakukan berbagai serangan.

"Ini yang meracuni pikiran-pikiran orang-orang itu (pelaku penyerangan)," tandasnya. [Alen]

Redaksi Manado 2017 , 7/01/2017

Penulis: Redaksi Manado 2017

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: