.

.
» » Panelewen: Pemerintah Harus Intervensi Harga Cabe

Johanis Panelewen



REDAKSIMANADO.COM, SULUT – Johanis Panelewen sebagai Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulut mengakui saat harga cabe naik berpengaruh pada inflasi. Persoalannya, saat inflasi, tidak ada yang jadi pahlawan, tidak ada yang bisa bantu petani, karena seolah harga di atur dari pasar.

Hal itu dikatakan Panelewen dalam Rapat Kerja Koordinasi Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut bersama Komisi II DPRD Sulut, Selasa (1/3/2016) siang di ruang rapat kerja II.

Diakui Panelewen, ia pernah diskusikan dengan Tim Inflasi, untuk coba memberdayakan seperti BUMD, supaya bisa membeli cabe dengan harga pantas, dibuat regulasi semua pasar swalayan ambil di BUMD dan harga terkendali.

“Menurut saya harga pemerintah harus intervensi. Kalau pemerintah tak masuk, ini di obok-obok di pertanian seolah-olah tidak kerja. Mari kita intervensi,” tegas Panelewen pada Komisi II DPRD Sulut.

Ditambahkannya, pemerintah tidak boleh biarkan pasar mengatur harga cabe, kalau pasar yang mengatur, petani selalu dirugikan. Dicontohkannya harga cabe di pasar Rp 60 ribu/kg tapi di level petani cuma Rp 15 ribu/kg.

“Petani tidak pernah merasakan itu kenaikan harga, selalu keuntungan di pedagang. Sebetulnya menurut saya pemerintah harus intervensi lah harga ini. Mungkin, dengan pemberdayaan BUMD,” jelas Panelewen.

(iren)

Admin RMC 3/02/2016

Penulis: Admin RMC

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: