.

.
» » » Pimpin Misa Natal,Paus Fransiskus Ingatkan Kepedulian Terhadap Pengungsi dan Imigran

Paus Fransiskus
Vatikan,RedaksiManado.Com~ PausFransiskus merayakan Misa Natal pada tengah malam di Vatikan di tengah.pada minggu24/12.dengan pengamanan yang sangat ketat.

Pada misa tersebut, Paus mengatakan bahwa Natal sudah "disandera" oleh materialisme, dan perayaan ini membutuhkan lebih banyak kerendahan hati. Sepanjang tahun, Paus sudah mendesak adanya rasa kasih terhadap para pengungsi, dan mendorong umat Kristiani untuk mengingat bahwa Yesus pun dulunya adalah seorang pengungsi.
Dia menyebut soal orang-orang yang masih dihadapkan pada kelaparan, bahaya di jalur pengungsi dan pengeboman di kota-kota Suriah seperti Aleppo. Kepala gereja Katolik ini mengutuk penderitaan anak-anak yang masih terus berlanjut.

Paus Fransiskus mengingatkan 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia untuk tidak mengabaikan nasib para imigran dan pengungsi yang 'diusir dari tanah mereka'. "Kami melihat banyak jejak jutaan orang yang tidak memilih untuk pergi, namun diusir dari tanah mereka, meninggalkan orang-orang yang mereka sayangi," kata Paus. Paus menyebut banyak para imigran dan penungsi yang terpaksa meninggalkan tanah mereka karena ulah para pemimpin yang sengaja mengorbankan warga yang tak berdaya. Mereka yang ikut serta dalam misa di dalam Basilika Santo Petrus harus melewati pendeteksi metal.

Salah spatu camp pengungsi(atas)imigran rela melewati pagar duri demi mengungsi ke Eropa(bawah)/foto:red/abd.
Harapan kedamaian yang diucapkan Paus datang setelah ketegangan baru di kawasan Tepi Barat merebak usai pengakuan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember lalu. Pengakuan Trump tersebut menimbulkan berbagai demonstrasi dan bentrokan di berbagai tempat, termasuk di Bethlehem, kota kelahiran Yesus.

Di Bethlehem, ratusan orang berkumpul di alun-alun pada Minggu (24/12) malam untuk merayakan malam Natal. Ratusan orang berkumpul untuk menyaksikan parade tahunan yang menuju Gereja Kelahiran yang dibangun di lokasi kepercayaan kelahiran Yesus.

Namun, diberitakan AFP, alun-alun tersebut terasa lebih sepi setelah bentrokan antara demonstran Palestina melawan tentara Israel terjadi selama beberapa pekan terakhir.
Sejak keputusan kontroversial Trump atas Yerusalem, sebanyak 12 orang Palestina telah tewas, termasuk seorang pemuda 19 tahun pada Minggu (24/12). Ia meninggal usai tertembak dalam protes di Gaza, sembilan hari lalu.(red/abd)

EL , 12/25/2017

Penulis: EL

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: