BITUNG, RedaksiManado.Com - Peran masyarakat sangat penting dalam pengawasan pemilu guna mendorong terciptanya hasil pemilu yang benar-benar jujur.
Hal ini diutarakan Ketua Bawaslu Provinsi Sulut Herwyn Malonda dalam Focus Discussion Group (FGD) yang digelar Panwaslu Kota Bitung dan dihadiri oleh unsur jurnalis, Ormas dan Panwascam yang digelar di Hotel Nalendra, Senin (27/11/17).
“Bawaslu membuka ruang bagi masyarakat untuk melakukan pengawasan secara pastisipatif,” tuturnya.
Wilayah luas, jumlah pengawas yang tidak sebanding, kewenangan terbatas serta sarana dan prasarana yang belum memadai, menurut dia, merupakan penyebabnya. “Masih adanya budaya pragmatis transaksional di kalangan masyarakat menyebabkan, Pemilu membutuhkan pengawasan,” tambahnya lagi.
Untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu, Lanjut Malonda, dibutuhkan pemahaman masyarakat terhadap regulasi Pemilu terutama larangan dan sanksi. “Nah, untuk Panitia Pengawas sendiri juga ketika laporan dari masyarakat ini masuk harus dijelaskan proses penanganan pelanggaran itu seperti apa termasuk penyelesaian sengketa seperti apa, yang mana yang diteruskan dan mana yang tidak,” tegasnya.
Andri Anthoni, salah satu Jurnalis di Kota Bitung ketika memberikan masukan mengatakan, integritas panitia pengawas Pemilu juga perlu didorong melalui insentif yang wajar sehingga kecenderungan untuk berbuat sesuatu yang tidak benar bisa diminimalisir.
“Bagaimana mau mengawas, honor mereka saja pas-pasan. Ini perlu diperhatikan karena politik kita itu masih menganut politik nasi,” sindirnya.
Risman Mantuli anggota Panwaslu Kota Bitung divisi Pencegahan dan Hubungan antar Lembaga mengutarakan, pencegahan pelanggaran melalui pengawasan dari masyarakat merupakan hal yang mutlak. “Kita mendorong agar pelaksanaan Pemilu bisa berjalan jujur dan adil sehingga menghasilkan produk yang bisa dipertanggungjawabkan juga,” tutupnya.(PP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar