“Tetapi kita yang di daerah harus survei dulu. Termasuk melihat perolehan kursi. Apakah kita bisa mencalonkan atau tidak, atau kita bisa ikut mengusung dengan partai lain,” jelasnya. Partai pun, kata Manopo, akan mempersiapkan kader terbaik untuk Pilkada 2018. “Kita lihat mana figur yang merupakan kader siap bertarung dan punya elektabilitas,” tukasnya.
Demokrat sampai saat ini menurut Manopo belum menentukan daerah mana yang prioritas untuk pemenangan Pilkada nanti. “Belum ada. Kita melihat pengalaman dua Pilkada di 2017. Di Bolmong kita mengusung kader dan kalah. Sementara di Sangihe kita ikut mengusung. Jadi kita lakukan evaluasi. Tak boleh terlalu terburu-buru. Jadi kita ikut petunjuk DPP, survei dulu,” tegasnya.
Legislator dari dapil Minahasa-Tomohon ini pun memastikan Demokrat tak hanya akan survei kader internal. Pihaknya juga bakal melihat elektabilitas kader parpol lain. “Figur yang ada di daerah akan kita survei. Entah dari PDI-P atau Golkar, atau partai lain. Tapi yang lakukan survei dari Demokrat,” tutur Manopo, sembari menekankan, di Pilkada 2018 Demokrat menargetkan berada di gerbong pemenang.
Di sisi lain, menurut pengamat politik Dr Stefanus Sampe peluang Partai Demokrat di Pilkada 2018 sangat terbuka. “Karena lima dari enam daerah jumlah kursi Partai Demokrat di DPRD selalu masuk tiga besar. Hal ini membuktikan di lima daerah kecuali Sitaro Partai Demokrat masih diperhitungkan,” tutur akademisi Unsrat ini.(Tian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar