.

.
» » Amerika Waspadai China,Peran CFIUS di Perkuat


Washington D.C. Redaksi Manado.Com-~Amerika Serikat akan mulai meningkatkan pengawasan terhadap investasi Cina dalam bidang kecerdasan buatan. Hal itu terungkap dari dokumen Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang belum pernah dirilis.

Seperti diungkap Reuters, dokumen tersebut berisi permintaan untuk meningkatkan pengawasan terhadap Cina. Pentagon, dalam dokumen tersebut, menyebut Cina kemungkinan besar mendapatkan akses teknologi sensitif melalui kesepakatan transaksi investasi yang kurang diawasi Komite Penanaman Modal Asing di Amerika (CFIUS). Kesepakatan itu mencakup modal usaha dan investasi untuk startup.Seorang pejabat Pentagon menyatakan bahwa yang menjadi perhatian khusus adalah ketertarikan Cina terhadap bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan machine learning. Dalam beberapa tahun terakhir Cina memang sedang menggalakan dua teknologi tersebut. Kekhawatirannya adalah teknologi mutakhir yang dikembangkan di Amerika dapat digunakan Cina untuk meningkatkan kemampuan militernya."Bahkan, mungkin mendorong Cina dalam industri strategi," kata dia, seperti dilansir Reuters, Rabu, 14 Juni 2017. Menurut seorang pejabat administrasi Presiden Donald Trump, langkah yang akan ditempuh pemerintah Amerika dalam waktu dekat adalah memperkuat peran CFIUS.

Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis. Purnawirawan Jenderal Marinir Amerika ini menyatakan peran CFIUS ketinggalan zaman. "Perlu diperbarui untuk menghadapi situasi saat i ujarnya kepada Reuters.Kini, CFIUS berada di bawah koordinasi Departemen Keuangan. Pejabat tinggi berjumlah sembilan orang yang mewakili beberapa departemen, yaitu Pertahanan, Keadilan, Keamanan dalam Negeri, Perdagangan, Negara Bagian, dan Energi. Belum ada komentar CFIUS tentang hal ini. Pada masa pemerintahan Presiden Barack Obama, CFIUS menghentikan serangkaian akuisisi produsen chip high-end dari Cina.

Senator John Cornyn, anggota Partai Republik di Senat, saat ini dikabarkan sedang menyusun undang-undang yang akan memberi CFIUS kekuatan lebih besar untuk menghalangi beberapa investasi teknologi.

"Kecerdasan buatan adalah salah satu dari banyak teknologi terdepan yang dicari oleh Cina dan memiliki aplikasi militer potensial," kata ajudan Cornyn, yang menolak untuk menyebutkan namanya.Undang-undang tersebut nantinya mengharuskan CFIUS untuk meningkatkan pengawasan pembeli yang berasal dari negara-negara yang diidentifikasi sebagai ancaman potensial terhadap keamanan nasional.

James Lewis, pakar teknologi militer di Center for Strategic and International Studies (CSIS), berpendapat pemerintah Amerika sedang mengejar ketertinggalannya. "Cina telah menemukan jalan masuk ke teknologi kecerdasan buatan Amerika, yakni investasi asing. Dan mereka, akan menggunakannya untuk mengalahkan kita, baik secara ekonomi maupun militer," ujar Lewis.(Reuters/tempo/red)

EL 6/16/2017

Penulis: EL

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: