.

.
» » Harumkan Nama Sulut,Kyara Mocodompis Jadi Kebanggan Keluarga

Kyara Mocodompis
REDAKSI MANADO.Com  – Ikut dalam  seleksi dan kompetisi yang sengit ditingkat Kota Manado, kemudian hingga lomba tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kyara Mocodompis siswa SD Kristen Eben Haezer 02 Manado diutus untuk mengikuti Lomba Bertutur Kata Tinkat SD/MI se-Indonesia. Akhirnya, dengan kerja keras dan sungguh-sunggu Kyara mampu meraih penghargaan peserta lomba favorit yang terlihat tampil memukai di Grand Final.
”Saya percaya inilah hasil terbaik yang bisa saya persembahkan untuk Kota Manado, dan Provinsi Sulawesi Utara,” ungkap Kyara Mocodompis usai menerima penghargaan Lomba Bertutur Tingkat SD/MI se-Indonesia di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (29/10/2015) belum lama ini.
Putri tersayang, Franky Mocodompis. S.Sos Kepala Bagian Humas Pemkot Manado ini memang telah berusaha dan berjuang mengerahkan seluruh kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Lewat cerita legenda Taar Era-Tareran, Lipan dan Konipus, yang dibawakan pada Grand Final akhirnya mengantar Kyara berhasil meraih Juara Favorit dari 12 peserta yang tampil.
”Terima kasih kepada Tuhan yang telah memberikan saya kesempatan untuk berprestasi pada lomba kali ini. Juga saya sampaikan terima kasih kepada Ibu Greiss Tumbel yang mewakili pihak sekolah serta Ibu Deisy Mewengkang yang selama ini membimbing dan melatih saya hingga bisa tampil maksimal,” ujar Kyara.
Dia juga secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Walikota Manado, G.S. Vicky Lumentut dan Nci Paula Lumentut Runtuwene serta Kadis Diknas Sulut Pak Gemmy Kawatu dan Kadis Diknas Kota Manado Ibu Corry Tendean. “Terima Kasih semuanya yang telah memberi saya kesempatan dan peluang tampil di Jakarta. Saya yakin di kesempatan mendatang dapat tampil lebih baik dan lebih berprestasi lagi,” papar putri cantik bernama lengkap Kyara Sint Eirene Mocodompis.
Sebelumnya Kyara lolos putaran pertama menyisihkan 21 pemenang pertama dari 33 provinsi seluruh Indonesia. Wakil Manado yg kemudian menjadi wakil Sulawesi Utara yang didampingi Guru-Pelatih-Pendamping ini selanjutnya menuju 12 besar. Cerita yang dibawakannya di grand final tersebut merupakan sebuah cerita rakyat dari tanah leluhurnya di Minahasa Selatan, Taar Era-Tareran, Lipan dan Konipus.
Sebuah kisah sarat makna tentang Brenti Jo Bagate dan pentingnya membangun Persaudaraan yang rukun. Itu dipersembahkan Kyara dalam nuansa 3 ikrar Sumpah Pemuda di hadapan 5 org Juri dan kawan-kawannya dari seluruh Indonesia dengan nomor tampilan 06. ”Berikan kesempatan saya untuk bisa lebih berprestasi lagi demi mengharumkan nama Kota Manado,” ucap Kyara. (lukman/ Amas)

Admin RMC 11/03/2015

Penulis: Admin RMC

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: