TOMOHON, RedaksiManado.Com – Persiapan pembuatan bangsal pernikahan di rumah keluarga Sondakh-Longdong, warga Kelurahan Tara-tara Satu Lingkungan II, Kecamatan Tomohon Barat, Kota Tomohon diwarnai dengan aksi penganiayaan menggunakan sajam (senjata tajam), Jum’at (03/11/2017), sekitar pukul 00.30 WITA.
Pelakunya tak lain adalah, AP (35), warga kelurahan setempat, sedangkan korbannya Tonny Sumangando (36), warga Desa Buyat Selatan Jaga I, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
Gerak cepat, Tim Srigala Polsek Urban Tomohon Tengah dipimpin Kapolsek, Kompol Franky Manus berhasil “menerkam” pelaku, sesaat usai kejadian. “Setelah menerima informasi dari Kapospol Tomohon Barat, Aiptu Jemmy Mewengkang, kami langsung ke TKP dan berhasil menangkap pelaku, sekitar pukul 02.10 WITA,” ujar Kapolsek.
Kronologisnya, dini hari itu korban sedang duduk di lokasi pembuatan bangsal. Tiba-tiba pelaku yang dalam keadaan mabuk, datang sambil menenteng sebilah parang. Tanpa sebab yang jelas, pelaku langsung mengayunkan parang ke arah korban.
Korban berusaha menghindar ke kanan, namun ujung parang menyayat pipi kiri korban. Akibatnya, pipi korban mengalami luka sayatan cukup parah. Usai menganiaya, pelaku langsung melarikan diri.
Sejumlah warga menerangkan, pesta pernikahan pada keluarga tersebut akan digelar Jum’at pagi. Saat itu, warga yang mengenal pelaku sebagai “preman kampung” dan sering membuat keributan, segera menjauh dari TKP.
Apes, korban yang bukan warga setempat dan tidak mengetahui perangai buruk pelaku, tetap berada di lokasi dan akhirnya menjadi korban penganiayaan.
Ditambahkan Kapolsek, keterangan warga benar adanya. “Pelaku sering berbuat onar dan membuat resah warga sekitar,” jelasnya. “Pelaku telah kami amankan di Mapolsek untuk diproses hukum lebih lanjut,” pungkas Kapolsek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar