Sayumi menerangkan, Jamin merupakan warga pendatang yang telah lama tinggal menetap di kampung itu. "Korban punya dua istri dan rumahnya bertetangga antara istri satu dan kedua. Sementara Samran, suami Iin yang diselingkuhin Jamin merupakan sepupu saya," kata kades Kandawati saat dikonfirmasi, Selasa (4/7).
Dia menceritakan, warga menyambangi rumah istri pertama Jamin. Mereka berniat membawa Jamin ke Mapolsek Kresek atas tuduhan melakukan perselingkuhan dengan istri orang lain.
"Karena korban menolak dibawa ke Polsek, warga jengkel dan melakukan pemukulan serta penganiayaan. Korban juga sempat melawan waktu itu, hingga akhirnya warga panas," kata dia.
Dia mendapat kabar bahwa perselingkuhan antara Jamin dan Iin terjadi sebelum Idul Fitri. Perselingkuhan itu baru diketahui Samran, suami Iin setelah Lebaran. "Jamin mengakui telah selingkuh dengan Iin. Hal ini memicu kemarahan Samran dan warga," terang dia.
Kapolsek Kresek AKP Suseno mengatakan, Jamin ditemukan tewas di Desa Nambo, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, tadi pagi, saat hari masih gelap.
"Polisi sudah memintai keterangan Samran, suami dari Iin yang mengerahkan warga ke rumah korban dan melakukan penganiayaan. Saat ini, status Samran masih sebagai saksi," tambah Suseno.
Ditemui terpisah, Camat Gunung Kaler, Tibi meminta warga Desa Kandawati untuk menjaga keamanan dan ketertiban, serta tidak mudah terprovokasi. Dia mengimbau warga menyerahkan persoalan ini pada penegak hukum.
"Saya mengimbau warga, beserta Muspika Kecamatan Gunung Kaler lainnya untuk berzam menjaga situasi keamanan lingkungan masing-masing dan jangan mudah terprovokasi," imbuhnya. [TL]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar