.

.
» »Unlabelled » RSU Bethesda Bantah Tudingan Mal Praktek, Motto Kami “MENABUR KASIH, DIBERKATI UNTUK MELAYANI”

TOMOHON, Pemberitaan Sejumlah media berdasarkan pernyataan keluarga Agitha Wayong yang  meninggal dunia (5/10/20) akibat dari dugaan mal praktek mendapat tangaapan dari pihak direksi RSU GMIM Bethesda lewat Dirut dr.Ramon Amiman yang didampingi Wakil Direktur Penunjang Medis dr. Maryo Moningka Sp.Rad dan Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan dr Ellaine Wenur M.Kes, saat dijumpai puluhan wartawan di aula RS Bethesda Tomohon, Selasa (9/10/2021).

Sejumlah bantahan dilakukan pihak RSU terkait informasi yang diberikan keluarga diantaranya pihak RSU GMIM Bethesda Melakukan Mal Praktek dalam penanganan Almarhum Agitha Wayong adalah tidak benar.  Setelah Kematian Agitha pihaknya melakukan  sidang etik untuk gelar perkara yang di pimpin oleh dr P Haryanto selaku ketua komisi etik RSU Bethesda dan dihadiri beberapa dokter senior menghasilkan kesimpulan bahwa penangan agitha Sudah sesuai Kode etik kedokteran dan SOP penangana Pasien sehingga tidak ada Mal Praktek. Ujar dr Ramon

“Selanjutnya pernyataan 3 kali dilakukan operasi juga tidak benar karena kenyataannya hanya satu kali. operasi pembedahan hanya dilakukan pada tanggal 4 Agustus 2021 yang dilakukan bersama dokter bedah, dokter kandungan  dan dokter anastesi" Lanjutnya

“Operasi yang awalnya di diagnosa terjadi gangguan pencernaan diusus dan kista tidak bisa dilanjutkan kerena pada awal pembedahan langsung di dapati  cairan infeksi didalam perut yang sudah menyebar, sehingga tim operasi  tidak melanjutkan operasinya hanya membersihkan dan memasang drain” 

“Selesai operasi, RSU Bethesda melakukan perawatan  inap sampai dengan 3 September 2021, di lanjutkan dengan rawat jalan selama 26 hari dengan melakukan 9 kali konsultasi ke poliklinik dan pada tanggal 29 september 2021 kembali memeriksakan diri ke IGD RSU Bethesda dan dirujuk ke RS Siloam berdasarkan rekomendasi dokter ahli kandungan, bedah, dan penyakit dalam" Urainya dokter yang pernah bertugas di RS bayangkara ini

Direksi berharap “agar pihak-pihak yang merasa dirugikan atas pelayan RSU GMIM Bethesda untuk melakukan langkah-langkah elegan (Termasuk proses hukum) dan tidak mencemarkan nama baik RSU GMIM Bethesda dengan bahasa-bahasa yang belum adanya pembuktian baik medis maupun hukum karena semua tidakan medis yang dilakukan sudah mendapat persetujuan keluarga lewat surat penyataan”

“Sampai saat ini pihak RSU Bethesda tetap menjalankan motto “MENABUR KASIH, DIBERKATI  UNTUK  MELAYANI”  yang merupakan bentuk kesaksian iman dari seluruh pimpinan dan pegawai RSU GMIM Bethesda  dalam membantu masyarakat dalam bidang kesehatan. Kebahgiaan kami yang terbesar adalah melihat sembuhnya seorang pasien, tapi kami bukan Tuhan sebagai sebagai pemilik hidup dan kehidupan manusia” ujar seorang perawat saat diwawancarai ***(Red)

Redaksi Manado 2017 11/09/2021

Penulis: Redaksi Manado 2017

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: