Sebanyak 2017 batang lilin membentuk salib dinyalakan pada acara tersebut. Rekor menyalakan ribuan lilin itu dicatat Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid).
Penggagas dan penyelenggara acara, Romo Gregorius Suprayitno menjelaskan, replika salib yang terbuat dari lilin itu dikumpulkan oleh paroki dan dikerjakan selama dua minggu.“Pembuatan replika dari lilin ini dilandasi sesuai tema Mewujudkan Peradaban Kasih. Semoga ini menjadi semangat dan pelopor peradaban kasih,” kata Romo Suprayitno, Minggu 16 April 2017.
Dia menjelaskan, perayaan Paskah dengan dengan menyalakan 2017 lilin berbentuk salib menandai awal kehidupan dengan meninggalkan kehidupan lama. “Kehidupan lama, yakni meninggalkan intoleransi, saling menghujat atau mencela dan lain sebagainya. Di kehidupan sekarang ini hendaknya saling toleransi dalam berkehidupan berbangsa,” tuturnya.
Direktur Leprid, Paulus Pangka mengatakan acara menyalakan 2017 lilin pada replika salib merupakan kado istimewa bagi Gereja St Ignatius Paroki, Krapyak, Semarang saat umatnya merayakan Paskah. “Selamat Paskah buat umat Paroki. Rekor penyalaan 2017 lilin ini menjadi kado istimewa,” ujar Paulus.
Sebelumnya, pada perayaan Paskah tahun 2015 Gereja St Ignatius Paroki juga pernah membuat rekor replika telur paskah terbesar dengan tinggi empat meter berdiameter dua meter.
Pada tahun berikutnya, menciptakan rekor pohon natal dengan rangkaian topi santa claus terbanyak 721 topi setinggi 7, 21 meter. (TL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar