.

.
» » » Putin Sebut Serangan Rudal Telah Kembali Merusak Hubungan AS-Rusia

RedaksiManado.Com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam keras serangan rudal Amerika Serikat yang menyasar militer pemerintahan Suriah. Selain melanggar hukum internasional, Putin menyebutkan tindakan AS itu telah merusak hubungan kedua negara secara serius.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebutkan, Rusia merupakan sekutu setia Presiden Suriah Bashar al-Assad. Mereka melihat Presiden AS Donald Trump mengambil tindakan agresi terhadap negara berdaulat, untuk mengalihkan perhatian dunia dari kematian warga sipil di Irak.
"Putin memandang serangan AS terhadap Suriah sebagai agresi atas negara berdaulat, yang tentunya melanggar norma-norma hukum internasional dan dalih yang dibuat-buat. Langkah Washington akan menimbulkan kerusakan besar pada hubungan AS dan Rusia," ujar Peskov, dikutip dari Independent, Jumat (7/4).
Dia menambahkan, Rusia tidak percaya jika Suriah memiliki senjata kimia. Selain itu, serangan udara malah menciptakan hambatan serius untuk membuat koalisi internasional memerangi terorisme.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga menyebutkan, Moskow sudah meminta penjelasan AS mengenai serangan rudal yang mereka lakukan. Dalam konferensi pers di Tashkent, Uzbekistan, Lavrov menggambarkan serangan AS sebagai bentuk konfrontasi.
"Saya harap provokasi tidak akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut untuk dapat memperbaiki hubungan Rusia dan Amerika Serikat," tuturnya.
Presiden Amerika Serikat memerintahkan penembakan 59 rudal jelajah dengan sasaran pangkalan militer Suriah pada Kamis kemarin. Hal ini sebagai pukulan balasan cepat untuk Assad yang diduga menggunakan senjata kimia terhadap warga sipil Kota Idlib yang dikuasai pemberontak.
Tentara Suriah menyebutkan, serangan terhadap pangkalan udara Suriah itu telah menewaskan enam orang dan menyebabkan kerugian material yang besar. Kedutaan Besar Rusia di Damaskus sendiri mengatakan tidak ada warganya yang terluka akibat serangan rudal.
Gedung Putih menggambarkan serangan rudal ini sebagai 'tembakan peringatan' yang tepat usai serangan senjata kimia yang diduga dilakukan pemerintah rezim Assad. Sementara itu, pemerintah Inggris menyatakan dukungan penuh pada AS yang telah melaksanakan serangan udara ke pangkalan militer Suriah. [TL]

Admin RMC , 4/08/2017

Penulis: Admin RMC

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: