» » Soal Angka Kemiskinan, Politisi Demokrat Tertawakan Reaksi Luhut Yang Dinilai Gagal Paham

RedaksiManado.Com - Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengkritik pernyataan Presiden Ke-5 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait angka kemiskinan di Indonesia yang mencapai 100 juta orang. Dia meminta agar pemimpin tidak melakukan pembodohan publik.

Kepala Divisi Advokasi dam Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyayangkan pernyataan Luhut. Menurutnya Politikus Partai Golkar itu hanya gagal paham dengan pernyataan SBY.

"Saya dengan berat hati harus menertawakan reaksi Pak Luhut meski juga sesungguhnya saya sedih dengan reaksi Pak Luhut tersebut. Karena tokoh pejabat negara sekelas Pak Luhut ternyata gagal paham dan tidak bisa menangkap substansi pernyataan Pak SBY," kata Ferdinand saat dihubungi merdeka.com, Jumat (3/8).

Ferdinand menjelaskan, yang diucapkan SBY adalah Bottom Forty dan bukannya angka kemiskinan sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS). Bottom Forty merupakan kelompok masyarakat yang terdiri dari kelompok miskin dan di atas kelompok miskin atau sering pra sejahtera.

"Sedikit di atas miskin tapi sangat rentan jatuh lagi ke kelompok miskin bila ada pelambatan ekonomi atau kenaikan harga harga. Ini jumlahnya sangat besar, bila kita lihat kelompok ini bisa 100 juta lebih," ungkapnya.

Standar kemiskinan Indonesia yang ditetapkan dengan mengacu penghasilan sebesar Rp 11.000 per hari, maka jumlah orang miskin diperkirakan sekitar 26 juta orang. Bila mengacu standar kemiskinan PBB atau Bank Dunia, adalah pengasilan USD 1,9 per hari atau setara Rp 27.000 per hari, maka jumlah penduduk miskin Indonesia bisa mencapai 70 juta orang lebih.

"Jumlah ini akan bertambah bila ditambahkan dengan kelompok pra sejahtera yang penghasilan sedikit diatas standar kemiskinan dan jumlahnya bisa 100 Juta lebih. Inilah yang diaebut Bottom Forty yaitu kelompok yang rentan dengan kemiskinan," jelasnya.

"Jadi yang dimaksud pak SBY itu adalah yang rentan dengan kemiskinan. Itulah makanya saya semakin meyakini bahwa pemerintah ini memang tidak layak diteruskan. Memahami dan mengetahui masalah saja tidak mampu, bagaimana mau menyelesaikan masalah?," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi pernyataan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menyebut jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 100 juta orang.

Luhut mengatakan, sebagai bekas pemimpin seharusnya mendidik, dengan memberi data yang benar, tidak membodohi masyarakat dengan informasi yang tidak benar.

"Kalian ingatkan tuh yang merasa dirinya bekas-bekas pemimpin itu. Jadi jangan kasih data mendidik masyarakat atau membodohi masyarakat dengan informasi yang enggak benar," kata Luhut, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, (TL/red)

Redaksi Manado 2017 8/03/2018

Penulis: Redaksi Manado 2017

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: