Hasil penelusuran Redaksimanado.com, penemuan ini berawal dari kunjungan pala da meweteng kerumah Jhony untuk menanyakan buku arisan,
“Korban kwa ja pegang buku kumpulan serikat tolong-menolong. Beliau ketua serikat pa torang. Da tunggu-tunggu blum datang, jadi kami datang cari. Pas datang, rumah gelap. Toki-toki tu pintu nda buka,” kata Recky Taroreh, Wakil Kepala Lingkungan VI Kelurahan Kamasi, di lokasi kejadian.
Menurutnya, istri korban diketahui tidak ada di rumah, karena sedang berada di acara keluarga sejak pulang ibadah dari gereja.
“Pas telepon, HP babunyi di dalam mar nda angka. So coba hoba-hoba, nda dapa lia. Korban pe kakak di tetangga kemudian izinkan dobrak. Saya, Wakil Pala dan kakak korban maso dari pintu belakang. Pas masuk, korban ditemukan di dapur dalam kondisi tergeletak di lantai dan sudah tak bernyawa,” jelas Taroreh dan diiyakan Kepala Lingkungan Jemmy Supit yang turut hadir bersama.
Informasi Penemuan mayat ini langsung direspons petugas kepolisian.
“Kehadiran polisi karena informasi masyarakat. Kita cek, ternyata benar ada penemuan mayat di lokasi,” kata Kepala Tim (Katim) Unit Reaksi Cepat (URC) Totosik, Aipda Yanny Watung, ketika ditemui di lokasi kejadian.
Menurutnya, saat ini petugas sedang melakukan penyelidikan di lapangan.
“Sementara dilakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian yang sebenarnya. Kalau lihat kondisi jenazah, kemungkinan sudah meninggal sejak siang. Menurut keluarga, korban sering ada keluhan sakit mag,” terang Watung.
“Petugas kini tengah olah TKP (tempat kejadian perkara), lakukan indentifikasi, kemudian minta persetujuan keluarga apakah akan diotopsi. Kalau tidak, petugas akan buat berita acara penolakan dari keluarga untuk diotopsi,” jelas Watung. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar