Sejumlah
bantahan dilakukan pihak RSU terkait informasi yang diberikan keluarga
diantaranya pihak RSU GMIM Bethesda Melakukan Mal Praktek dalam penanganan
Almarhum Agitha Wayong adalah tidak benar.
Setelah Kematian Agitha pihaknya melakukan sidang etik untuk gelar perkara yang di pimpin
oleh dr P Haryanto selaku ketua komisi etik RSU Bethesda dan dihadiri beberapa
dokter senior menghasilkan kesimpulan bahwa penangan agitha Sudah sesuai
Kode etik kedokteran dan SOP penangana
Pasien sehingga tidak ada Mal Praktek. Ujar dr Ramon
“Selanjutnya
pernyataan 3 kali dilakukan operasi juga tidak benar karena kenyataannya hanya
satu kali. operasi pembedahan hanya dilakukan pada tanggal 4 Agustus 2021 yang
dilakukan bersama dokter bedah, dokter kandungan dan dokter anastesi" Lanjutnya
“Operasi yang awalnya di diagnosa terjadi gangguan pencernaan diusus dan kista tidak bisa dilanjutkan kerena pada awal pembedahan langsung di dapati cairan infeksi didalam perut yang sudah menyebar, sehingga tim operasi tidak melanjutkan operasinya hanya membersihkan dan memasang drain”
“Selesai operasi, RSU Bethesda melakukan perawatan inap sampai dengan 3 September 2021, di
lanjutkan dengan rawat jalan selama 26 hari dengan melakukan 9 kali konsultasi
ke poliklinik dan pada tanggal 29 september 2021 kembali memeriksakan diri ke
IGD RSU Bethesda dan dirujuk ke RS Siloam berdasarkan rekomendasi dokter ahli
kandungan, bedah, dan penyakit dalam" Urainya dokter yang pernah bertugas di RS bayangkara ini
Direksi
berharap “agar pihak-pihak yang merasa dirugikan atas pelayan RSU GMIM Bethesda
untuk melakukan langkah-langkah elegan (Termasuk proses hukum) dan tidak
mencemarkan nama baik RSU GMIM Bethesda dengan bahasa-bahasa yang belum adanya
pembuktian baik medis maupun hukum karena semua tidakan medis yang dilakukan
sudah mendapat persetujuan keluarga lewat surat penyataan”
“Sampai saat ini pihak RSU Bethesda tetap menjalankan motto “MENABUR KASIH, DIBERKATI UNTUK MELAYANI” yang merupakan bentuk kesaksian iman dari seluruh pimpinan dan pegawai RSU GMIM Bethesda dalam membantu masyarakat dalam bidang kesehatan. Kebahgiaan kami yang terbesar adalah melihat sembuhnya seorang pasien, tapi kami bukan Tuhan sebagai sebagai pemilik hidup dan kehidupan manusia” ujar seorang perawat saat diwawancarai ***(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar