.

.
» » » Karhutlah Kaki Gunung Klabat Berlanjut, Ditemukan Dua Titik Api Baru

MINUT, RedaksiManado.Com - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah) di kawasan hutan lindung Gunung Klabat, memasuki hari ke-9 ternyata masih ditemukan dua titik api baru.
 
Hal ini seperti yang saat ini sedang diupayakan pemadaman api, Selasa (24/09/2019), oleh Tim Pemadam Pemkab Minut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerja sama dengan berbagai instansi terkait seperti SatPolhut Provinsi Sulut, Polres Minut, relawan dan warga masyarakat Desa Laikit Kecamatan Dimembe di wilayah Desa Pinilih.

Tim pemadaman ini terdiri dari 17 anggota Polres Minut dipimpin oleh Kasat Binmas AKP Tommy Rimbing SH dan Kasat Narkoba Hilman Muthalib S.Sos, 17 Orang anggota Satuan Polhut Provinsi Sulut yang dikomandani Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Unit 6 Ir Denny Rawis, Kasie TKSDAE-PM Orbie Pandi dan Kasubag TU Meyer Bopeng S.Hut, 50 orang warga Desa Laikit serta tiga oang wartawan Biro Minut.
Terlihat Sekda Minut Ir Jemmy H. Kuhu MA yang didampingi Asisten 1 Pemerintahan Minut dr Jane Simons, Kepala BPBD Jofieta Supit dan Camat Dimembe Ansye Dengah, memberikan beberapa petunjuk kepada anggota Tim Pemadam, sebelum bergerak ke lokasi kebakaran.

“Hendaknya kita berhati-hati dalam melakukan pemadaman api, karena di hutan segala kemungkinan bisa saja terjadi. Siapkan mental dan fisik karena pekerjaan ini tidak mudah dilakukan,” harap sekda Kuhu.

Sementara itu, KaBPBD Minut Jofieta Supit mengatakan dua titik api baru, sudah sejak Senin kemarin menyala, dengan lokasi di sebelah Utara berdekatan dengan Desa Pinilih dan lokasi lainnya di daerah selatan masih dalam wilayah Desa Pinilih dan berbatasan dengan wilayah Desa Laikit.

“Untuk luasan wilayah yang mengalami kebakaran dan koordinatnya, datanya masih sedang dikumpulkan oleh petugas kami dibantu dengan Tim Manggala dan Polhut Provinsi Sulut,” jelas Supit.

perlu di ketahui selain menghanguskan pohon dan lahan yang dilaluinya, karhutlah ini juga berakibat matinya Tarsius Spektrum atau Tangkasi atau Wesing yakni Satwa Endemik yang dilindungi sebagai Primata terkecil di dunia, yang ditemukan di lokasi bekas terbakar.**(AL)

Redaksi Manado 2017 , 9/24/2019

Penulis: Redaksi Manado 2017

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: