SULUT, RedaksiManado.Com - Duta Besar Turki untuk Indonesia Mehmet Kadri Sander Gurbuz menemui Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE, di Ruang Kerja Gubernur, Senin (16/7/2018) siang.
Dubes Turki mengatakan poin dari kedatangannya adalah untuk melihat lebih jauh kemungkinan perluasan kerjasama yang lebih aktif antara Sulut dan Turki dalam berbagai bidang.
"Ini adalah pertemuan yang penting bagi kami. Hari ini kami berbicara mengenai kerjasama di berbagai bidang antara Turki dan Sulawesi Utara, termasuk sektor infrastruktur, konstruksi, pendidikan, energi dan pariwisata," kata Mehmet.
Untuk sektor energi, Dubes menerangkan Turki telah berinvestasi di Sulut melalui Kapal Marine Vessel Power Plant (MVPP) “Karadeniz Powership Zeynep Sultan” berkapasitas 120 Mega Watt (MW) yang mensuplai sebagian kebutuhan energi listrik Sulut.
Di bidang pariwisata, Lanjut Dubes Mehmet, Turki sebagai negara yang mampu mendatangkan 35 juta wisatawan untuk berkunjung, sangat tertarik bekerjasama dalam pembangunan pariwisata Sulut.
Adapun di sektor pendidikan, Turki mempunyai program pertukaran pelajar dan pemberian beasiswa kepada para mahasiswa baik universitas negeri maupun swasta.
Sedangkan untuk bidang pembangunan infrastruktur, Turki mengaku mempunyai perusahaan yang dapat membantu Sulut dalam hal kerjasama infrastruktur. Salah satunya, saat ini Turki sedang membangun bandara terbesar di dunia yang dilaksanakan oleh lima perusahaan besar. Bandara tersebut dapat menampung 150 juta penumpang setahun.
Gubernur Olly mengapresiasi tawaran tersebut. Dia mengaku kapal pembangkit listrik MVPP dari Turki telah membantu kebutuhan listrik Sulut selama ini. Namun, Olly berharap Turki bisa mensuplai energi listrik yang jauh lebih besar karena pesatnya pertumbuhan industri pariwisata Sulut.
“Pertumbuhan sektor pariwisata di Sulawesi Utara sangat tinggi sehingga keperluan daya listrik cukup banyak. Semoga Turki bisa membantu kebutuhan listrik hingga berkapasitas 300 mega watt," kata Olly.
Lanjut Gubernur Olly, tingginya pertumbuhan pariwisata termasuk bertambahnya 80 persen jumlah kunjungan wisatawan asing ke Sulut berdampak pada program renovasi Bandara Sam Ratulangi termasuk fasilitas penunjangnya, yakni perpanjangan Runway sebesar 30.000 m².
Diketahui dalam rentang waktu tahun 2012 -2017 aktivitas bandara Sam Ratulangi tercatat sebanyak 2,71 juta penumpang (meningkat 6%), 27,89 ribu pesawat (meningkat 10,04 %), 14,76 ribu ton cargo (meningkat 5,68 %).
Berkembangnya sektor pariwisata berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Sulut. Terbukti, perekonomian Sulut tahun 2017 tumbuh sebesar 6,32%, meningkat sebesar 0,15% dibandingkan tahun 2016 yang berada pada poin 6,17%.
Pertemuan itu turut dihadiri Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS dan pemilik Karadeniz Powership Zeynep Sultan, Orhan Remzi Karadeniz. (SE)
Dubes Turki mengatakan poin dari kedatangannya adalah untuk melihat lebih jauh kemungkinan perluasan kerjasama yang lebih aktif antara Sulut dan Turki dalam berbagai bidang.
"Ini adalah pertemuan yang penting bagi kami. Hari ini kami berbicara mengenai kerjasama di berbagai bidang antara Turki dan Sulawesi Utara, termasuk sektor infrastruktur, konstruksi, pendidikan, energi dan pariwisata," kata Mehmet.
Untuk sektor energi, Dubes menerangkan Turki telah berinvestasi di Sulut melalui Kapal Marine Vessel Power Plant (MVPP) “Karadeniz Powership Zeynep Sultan” berkapasitas 120 Mega Watt (MW) yang mensuplai sebagian kebutuhan energi listrik Sulut.
Di bidang pariwisata, Lanjut Dubes Mehmet, Turki sebagai negara yang mampu mendatangkan 35 juta wisatawan untuk berkunjung, sangat tertarik bekerjasama dalam pembangunan pariwisata Sulut.
Adapun di sektor pendidikan, Turki mempunyai program pertukaran pelajar dan pemberian beasiswa kepada para mahasiswa baik universitas negeri maupun swasta.
Sedangkan untuk bidang pembangunan infrastruktur, Turki mengaku mempunyai perusahaan yang dapat membantu Sulut dalam hal kerjasama infrastruktur. Salah satunya, saat ini Turki sedang membangun bandara terbesar di dunia yang dilaksanakan oleh lima perusahaan besar. Bandara tersebut dapat menampung 150 juta penumpang setahun.
Gubernur Olly mengapresiasi tawaran tersebut. Dia mengaku kapal pembangkit listrik MVPP dari Turki telah membantu kebutuhan listrik Sulut selama ini. Namun, Olly berharap Turki bisa mensuplai energi listrik yang jauh lebih besar karena pesatnya pertumbuhan industri pariwisata Sulut.
“Pertumbuhan sektor pariwisata di Sulawesi Utara sangat tinggi sehingga keperluan daya listrik cukup banyak. Semoga Turki bisa membantu kebutuhan listrik hingga berkapasitas 300 mega watt," kata Olly.
Lanjut Gubernur Olly, tingginya pertumbuhan pariwisata termasuk bertambahnya 80 persen jumlah kunjungan wisatawan asing ke Sulut berdampak pada program renovasi Bandara Sam Ratulangi termasuk fasilitas penunjangnya, yakni perpanjangan Runway sebesar 30.000 m².
Diketahui dalam rentang waktu tahun 2012 -2017 aktivitas bandara Sam Ratulangi tercatat sebanyak 2,71 juta penumpang (meningkat 6%), 27,89 ribu pesawat (meningkat 10,04 %), 14,76 ribu ton cargo (meningkat 5,68 %).
Berkembangnya sektor pariwisata berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Sulut. Terbukti, perekonomian Sulut tahun 2017 tumbuh sebesar 6,32%, meningkat sebesar 0,15% dibandingkan tahun 2016 yang berada pada poin 6,17%.
Pertemuan itu turut dihadiri Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS dan pemilik Karadeniz Powership Zeynep Sultan, Orhan Remzi Karadeniz. (SE)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar