.

.
» » » Jokowi Singgung Subsidi BBM Masa Lalu, SBY Bereaksi

RedaksiManado.Com -- Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merespons pernyataan Presiden Jokowi yang menyalahkan kebijakan subsidi harga BBM yang diterapkan pada periode SBY.

Hal itu disampaikan SBY dalam cuitannya di akun resmi Twitter miliknya pada Selasa malam (15/5). Dia menyatakan dirinya mengikuti percakapan publik, termasuk di media sosial, terkait dengan pernyataan Presiden Jokowi soal subsidi harga BBM.

"Pak Jokowi intinya mengkritik dan menyalahkan kebijakan subsidi untuk rakyat dan kebijakan harga BBM yang berlaku di era pemerintahan saya," kata SBY dalam cuitan.

Diketahui, anggaran subisidi BBM yang digelontorkan di era pemerintahan SBY mencapai Rp340 triliun. Sedangkan saat ini, Jokowi menerapkan kebijakan BBM Satu Harga terutama untuk daerah terpencil di Papua yang membuat PT Pertamina harus mengeluarkan dana Rp800 miliar, di antaranya untuk membeli pesawat angkut BBM.

SBY menjabat sebagai Presiden sebanyak dua periode yakni 2004-2009 dan 2009-2014.  Ada empat tweet lain yang disampaikan SBY. Salah satunya meminta pendukungnya bersabar.

"Saya mengikuti percakapan publik, termasuk di media sosial, menyusul pernyataan Presiden Jokowi yg salahkan kebijakan SBY 5 th lalu. Pak Jokowi intinya mengkritik & menyalahkan kebijakan subsidi utk rakyat & kebijakan harga BBM, yg berlaku di era pemerintahan saya. *SBY* *SBY* 
Saya minta para mantan Menteri & pejabat pemerintah di era SBY, para kader Demokrat & konstituen saya, TETAP SABAR. *SBY*," kata SBY di tiga cuitan pertamanya.

"Justru kita harus bersatu padu. Juga makin rukun. Jangan malah cekcok & beri contoh yg tak baik kepada rakyat. Malu kita. *SBY*. Tentu saya bisa jelaskan. Tapi tak perlu & tak baik di mata rakyat. Apalagi saat ini kita tengah menghadapi masalah keamanan, politik, & ekonomi. *SBY*," sambungnya.

Sebelumnya, dalam 'Workshop Nasional Anggota DPRD PPP' di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (15/5/2018), Jokowi berbicara soal BBM 1 harga. Jokowi menyinggung harga BBM di wilayah timur Indonesia 3,5 tahun lalu.

"Saya minta BBM 1 harga, terutama di Indonesia bagian timur. 3,5 tahun lalu saya ke Wamena, saya ke kampung, desa, saya tanya, 'Pak, di sini harga bensin berapa?' Di Wamena saat itu Rp 60 ribu per liter. Itu pas normal. Kalau cuaca nggak baik, bisa Rp 100 ribu per liter," kata Jokowi.

Saat itu Jokowi mengaku memerintahkan menteri terkait agar harga BBM disamakan dengan daerah-daerah lain. Singkat cerita, itu berhasil.

"Dulu subsidi Rp 340 triliun, kenapa harga nggak bisa sama? Ada apa? Kenapa nggak ditanyakan? Sekarang subsidi sudah nggak ada untuk di BBM, tapi harga bisa disamakan dengan di sini. Ini yang harus ditanyakan. Tanyanya ke saya, saya jawab nanti. Ini yang harus juga disampaikan ke masyarakat," sambung Jokowi. **(Red/CN)

Redaksi Manado 2017 , 5/15/2018

Penulis: Redaksi Manado 2017

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: