.

.
» » » Golkar dan Gerindra Yakin Tambahan Dana Perkuat Peran Parpol

Jakarta, RedaksiManado.Com -- Partai Gerindra dan Partai Golkar sama-sama menyambut baik penambahan dana bantuan bagi parpol menjadi Rp1000 per suara. Meski bagi kedua partai tersebut bantuan yang selama ini Rp108 per suara dianggap tidak bermasalah, penambahan dana diyakini akan memperkuat peran parpol ke depan.

“Kalau Golkar sendiri selama ini tidak ada masalah dengan bantuan berapa pun yang diberikan negara. Namun, negara harus memiliki komitmen untuk penguatan demokrasi dengan memperkuat peran parpol,” ujar Wakil Sekjen DPP Golkar TB Ace Hasan Sadzily kepada CNNIndonesia.com, Selasa (4/7).

Ace pun menegaskan negara memang seharusnya memberi bantuan bagi parpol. Ia menilai, parpol merupakan pilar demokrasi yang bertugas memberi pendidikan politik dan katalisator aspirasi rakyat.

Golkar, yang merupakan partai koalisi pemerintah, menilai tidak sepantasnya penambahan dana parpol dipermasalahkan. Ia menegaskan parpol tak ubahnya dengan lembaga negara yang juga diatur dalam konstitusi. Bahkan, sambungnya, parpol berperan sangat tinggi dalam menjalankan tujuan, pokok, dan fungsinya bagi negara.

“Sangat wajar jika parpol mendapatkan anggaran dana. Masa sebagai institusi yang keberadaannya dijamin konstitusi dan UU tidak mendapatkan perhatian dari negara,” ujar Ace.

Lebih dari itu, ia juga meminta, seluruh parpol memiliki akuntabilitas dalam mengeleola anggaran yang diberikan negara. Hal itu dianggap penting untuk memperkuat kualitas bangsa ke depan dan sebagai bentuk tanggungjawab.


Scara terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan penambahan dana parpol merupakan usulan yang sejak lama diajukan Gerindra. Ia berpendapat, dana parpol yang saat ini sebesar Rp108 per suara kurang memadai bagi parpol. Tambahan bantuan dana menjadi Rp1.000 per suara itu diyakini akan meningkatkan kualitas parpol ke depan.

“Kami menyambut baik usul pemerintah menaikkan bantuan dana parpol,” ujar Riza.

Wakil Ketua Pansus RUU Penyelenggaran Pemilu itu menilai, dana parpol di Indonesia sangat jauh berbeda dengan negara lain yang juga menggunakan pola sistem politik yang sama. Ia membandingkan dengan Meksiko yang memberikan dana Rp62 ribu per suara kepada partai.
Meski demikian, Gerindra tetap menyambut baik usulan kenaikan dana parpol tersebut. Riza menduga, besaran kenaikan dana parpol itu dipengaruhi pertimbangan perekonomian negara yang tengah defisit anggaran belakangan ini. Ia pun berharap usulan itu bisa terealisasi pada 2018.

“Didiskusikan dalam RAPBN sekarang, sehingga 2018 sudah bisa digunakan,” ujar Riza.

Riza menilai dana parpol saat ini hanya mampu memenuhi kebutuhan operasional kesekretariatan parpol. Dana sebesar Rp108 per suara yang diterima tiap tahun dari pemerintah belum mampu menutupi biaya program yang dibuat masing-masing parpol.

Riza menuturkan saat ini parpol masih bergantung dari iuran yang dikeluarkan pengurus dan anggota parpol. Padahal, seluruh operasional parpol memerlukan partisipasi semua pihak, seperti pemerintah dan masyarakat.

“Program parpol masih bergantung dari pengurus dan anggota parpol, tapi kami sedang berusaha mengoptimalisasi partisipasi anggota. Jadi ke depan, kami minta anggota ikut bertanggungjawab memperjuangkan kepentingan parpol, salah satunya iuran,” ujarnya.
Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan telah menyepakati peluang kenaikan dana parpol dari Rp108 menjadi Rp1.000 per suara tahun depan. Kesepakatan itu sedianya akan diikuti dengan merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Parpol.

Pada pemilihan umum legislatif 2014, Gerindra memperoleh 14.760.371 suara. Sementara suara terbanyak diperoleh PDI Perjuangan sebanyak 23.681.471 suara. Berikutnya disusul Golkar yang memperoleh 18.432.312 suara.(Alen)

Redaksi Manado 2017 , 7/04/2017

Penulis: Redaksi Manado 2017

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: