Kepala Desa Ombulo, Burhan Moha mengatakan ambruknya jembatan tersebut karena banjir bandang setinggi dua meter yang terjadi di daerah tersebut setelah terjadi curah hujan cukup lama.
"Di daerah itu terdapat 98 kepala keluarga, dan akibat ambruknya jembatan itu, kendaraan tidak bisa melintasi dan hanya bisa dilalui dengan cara berjalan kaki dengan menggunakan jembatan di Gorontalo Outer Ring Road (GORR)," katanya,
Kepala desa itu menjelaskan, kejadian rusaknya jembatan telah dilaporkan ke pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Gorontalo, namun masih belum ada tindaklanjutnya.
Sementara itu, Ayuba Anwar, salah seorang warga Ombulo mengatakan, jembatan itu merupakan akses satu-satunya bagi kendaraan untuk melintas.
"Jadi kami harus bagaimana dengan jembatan yang sudah ambruk, hanya ini jalan yang bisa dilintasi kendaraan, sedangkan tiap hati harus mengantar anak ke sekolah," katanya.
Dia menambahkan, banjir bandang itu akibat hujan deras yang terjadi di Desa Daenaa sehingga volume air di sungai Marisa II meningkat dan meluap. Ayuba berharap pemerintah segera melakukan perbaikan agar jembatan itu dapat digunakan kembali. [EP]
