Jakarta, RedaksiManado.Com -- Mantan Wakil Ketua MK Mahfud MD menyatakan tidak akan membeberkan alasan Joko Widodo tidak menjadikan dirinya sebagai cawapres. Mahfud mengaku hanya bisa menyampaikan hal yang disampaikan dirinya kepada Jokowi saat bertemu di Istana Negara, Jakarta.
Pertemuan dengan antara dirinya dan Jokowi dilakukan tidak lama setelah pengumuman Ketua MUI Maruf Amin sebagai cawapres. "Sudahlah pokoknya yang saya sampaikan itu. Kalau yang Pak Jokowi katakan kepada saya tidak perlu Anda tahu," ujar Mahfud di MMD Institute di Jakarta, Kamis (9/8).
Saat bertemu Jokowi, Mahfud mengaku sudah menyampaikan rasa maklumnya terkait langkah Jokowi memilih Maruf. Ia mengaku maklum karena Jokowi dihadapkan pada situasi untuk mengambil keputusan strategis guna mengamankan proses pencapresannya.
Ia berkata Jokowi kemungkinan tidak mendapat tanda tangan sembilan ketum parpol koalisi untuk mendaftarkan diri sebagai capres di KPU pada Jumat (10/8) jika memilih dirinya. Situasi yang dihadapi Jokowi, kata dia, adalah bagian dari permainan politik.
"Dan di dalam permainan politik segala sesuatu bisa terjadi," ujarnya.
Di sisi lain, Mahfud melihat Jokowi sudah melalui pertimbangan politik yang matang saat memilih Maruf. Bahkan, duet Jokowi-Maruf mewakili konfigurasi kepemimpinan yang dibutuhkan bangsa ke depan.
Lebih dari itu, ia menegaskan tidak kecewa dengan keputusan Jokowi. Ia hanya mengatakan semua pihak harus mengutamakan keselamatan bangsa ketimbang nama cawapres. "Menurut saya biasa di dalam politik itu tidak apa-apa. Kita harus mengutamakan keselamatan negara ini dari pada sekedar nama Mahfud atau nama Maruf Amin atau nama siapa gitu ya," ujarnya. **(Red/CNN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar