Ketua DPRD Minsel dalam sambutannya yang di bacakan wakil ketua Rommy Pondaag MH mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk selalu mengingat bagaimana perjuangan para tokoh pejuang pemekeran Minsel, sehingga daerah ini boleh menjadi daerah otonom baru setelah disahkan oleh DPR-RI pada 27 Januari 2003.
Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu SE, dalam sambutannya mengatakan sangat bersyukur diusia yang ke 15 tahun sudah banyak prestasi yang diraih oleh di berbagai bidang baik itu ditingkat Provinsi, Nasional, maupun Internasional.
Minsel dianugerahi daerah yang subur, serta keindahan alam yang mempesona, sudah banyak keberhasilan yang telah diraih yang dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang telah didapat oleh ibu Bupati yang energi,Cerdas juga profesional ini, baik itu dibidang pertanian, pendidikan pariwisata, dan berbagai bidang lainnya. kata Tetty Paruntu.
Ia pun menyampaikan ditahun 2017 lalu berbagai prestasi berhasil di dapat kabupaten Minahasa Selatan diantaranya penghargaan WTP atas pengelolaan keuangan di tahun 2016, yang merupakan pertama kali didapat sejak Minsel dimekarkan dari Minahasa, serta berbagai penghargaan lainnya.
Senada dengan itu di katakan Bupati, Saat ini Minsel boleh berbangga karena Minsel boleh Mendapat Dana Alokasi Khusus dari Pemerintah Pusat sebesar 134 M yang merupakan terbesar di seluruh kabupaten/kota di Sulut, serta ditahun ini berbagai program sedang dan sementara dilaksanakan yang saat ini fokus pada pembangunan pariwisata, namun juga tetap memperhatikan sektor lainnya, guna menunjang perekonomian masyarakat, demi terwujudnya Masyarakat Minsel Hebat dan Terdepan.” ditambahkan Tetty Paruntu.
Tetty Paruntu menyebutkan saat ini berbagai objek wisata mulai sementara akan dibangun, dan salah satu contoh kawasan Boulevard dengan tugu ‘I Am Amurang’ yang saat ini menjadi Ikon baru Minsel, serta rencana pembangunan patung Tuhan Yesus memberkati di bukit Sasayaban, dan disektor pertanian lewat pemberian bantuan benih, pupuk dan alat-alat pertanian, dibidang kesehatan ada program Jamkesda yang pasa tahun 2017 lalu mengkover 30 ribu peserta, di tahun ini (2018), dinaikan menjadi 65 ribu jiwa, sehingga masyarakat minahasa selatan dapat memperoleh pelayanan kesshatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar