.

.
» » Mau Ubah Motor Kamu Jadi Motor Listrik? Cek Segini Biayanya


RedaksiManado.Com -
 Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada hari ini mengumumkan keberhasilannya mengubah atau mengkonversi 100 unit kendaraan bermotor dari yang sebelumnya menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi motor listrik.

Dengan keberhasilan itu, Kementerian ESDM menargetkan pada tahun ini kembali akan melakukan konversi motor BBM ke Motor listrik sebanyak 1.000 unit dan 13 juta konversi pada tahun 2030.

Adakah yang berminat konversi motor BBM ke motor listrik, berapakah ancang-ancang biayanya?

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengkalkulasikan, bahwa biaya konversi motor BBM ke motor listrik ini kurang lebih biayanya mencapai 10 juta-an. Dengan nominal segitu, kata Menteri Arifin, pihaknya saat ini tengah mengembangkan lagi teknologi untuk konversi ke motor listrik ini.

"Kita akan komunikasikan dengan industri-industri kita. Industri komponen kita bisa tidak mereka membuat produksi baterai dan motor transisinya sendiri. Kira-kira berapa kapasitas yang dikembangkan, dan proses itu sedang berjalan," terang Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (18/3/2022).

Ia berharap teknologi konversi ke motor listrik ini bisa memiliki manfaat yang besar, sehingga mampu menghemat devisa negara serta memberikan energi bersih dan saving cost untuk pemakainya.

"Ke depannya program ini selain akan tumbuh kembangkan industri hulu, dan juga harapkan dengan UMKM. 120 juta unit motor tersebar di seluruh Indonesia," tandas dia.

Seberapa hematkah penggunaan motor listrik baik bagi negara maupun kepada pengguna?

Menteri Arifin mencatat, di Indonesia sendiri kurang lebih terdapat sebanyak 115 juta - 120 juta unit sepeda motor dengan demand tiap tahun mencapai 6 juta unit. Nah, jika sampai tahun 2030 bisa melakukan program konversi masif dan bisa konversi 120 juta jadi motor listrik, akan terjadi penghematan yang luar biasa.

Misalnya saja, satu sepeda motor itu mengkonsumsi 2 liter BBM per hari atau katakanlah Pertalite yang harganya Rp 7650 x 2 = Rp 15 ribu. "Kalau diganti dengan listrik, biaya listriknya hanya 40% saja. Jadi dari segi pengguna ada penghematan biaya energi," klaim Menteri Arifin.

Sementara bagi negara sendiri, penggunaan motor listrik akan menekan biaya pembelian bahan bakar minyak. Seperti yang diketahui, bahwa Indonesia saat ini menjadi negara net importir BBM, nah dengan menggunakan motor listrik tentunya penggunaan BBM di Indonesia akan berkurang.

"Importasi kita sudah mencapai 1 juta barel ekuivalen. kalau dihitung 2 x 120 juta (konversi motor listrik) akan ada penghematan 240 juta liter per hari," tandas dia.

Admin RMC 3/20/2022

Penulis: Admin RMC

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: