.

.
» »Unlabelled » Limbah PT Inti Sasa Kembali Disoal Warga

Photo PT Inti Sasa tampak dari depan jalan trans sulawesi. 

MINSEL, RedaksiManado.com  – PT Sasa Inti, kembali berulah. Lagi – lagi soal limbah. Perusahan yang bergerak dibidang produksi santan dan tepung kelapa itu diduga tidak beres mengurusi masalah pengelolaan lingkungan, khususnya limbah.

 

Hal itu terkuak saat warga yang bermukim disekitar perusahan, di Desa Radey, Kecamatan Tenga, Kabupaten Minahasa Selatan, mengeluhkan soal pengelolaan dan pembuangan limbah yang dinilai sangat merugikan lingkungan sekitar. Betapa tidak, pengelolaan serta pembuangan limbah hasil produksi tepung kelapa dan santan dari perusahan tersebut dinilai asal jadi.

 

“Sudah sering terjadi disini. Bahwa pembuangan limbah dari PT Sasa Inti hanya sembarangan dan kami menduga tidak melalui kajian yang baik. Makanya kami masyarakat sangat dirugikan dengan pembuangan limbah ini karena jelas – jelas mengganggu kehidupan kami masyarakat sekitar,” ungkap sejumlah warga sekitar yang namanya enggan ditulis, Selasa (09/03) pagi tadi.

 

Selain itu, menurut warga, pembuangan limbah PT Sasa Inti yang sudah berlangsung lama itu berimbas pada tanaman padi milik mereka. Para petani padi ikut merugi akibat kebijakan pengelolaan dan pembuangan limbah yang dinilai amburadul. “Jujur banyak petani disini yang gagal panen. Itu sudah terjadi sejak tahun lalu,” ungkap warga, lagi.

 

Pembuangan limbah PT Sasa Inti tak hanya mencemarkan lingkungan lewat aliran sungai dan sawah, bahkan melalui udara. Bau busuk yang ditimbulkan akiibat pembuangan limbah itu sangat mengganggu penciuman. “Lama kelamaan kami ini bisa infeksi saluran pernapasan karena bau limbah dari PT Sasa inti yang dibuang di aliran sungai dan sawah hingga ke lingkungan tempat tinggal kami,” ungkap warga, lagi.

 

Ironisnya, pihak perusahan PT Sasa Inti terkesan cuek terhadap masalah ini. Pasalnya, sudah beberapa kali masalah ini dikeluhkan warga, namun pihak perusahan dinilai tidak seriusi menanggapinya. “Memang, kami nilai bahwa perusahan PT Sasa Inti menganggap enteng masalah pembuangan limbah ini.

 

Dengan begitu perlu diketahui, pembuangan limbah PT Sasa Inti itu berdampak buruk bagi lingkungan sekitar maupun warga yang bermukim. Limbah cair hasil produksi tepung kelapa dan santan dari perusahan tersebut, sangat tidak baik untuk aktivitas sungai dan persawahan milik warga.

 

Sementara itu, pemerhati lingkungan ikut menyesalkan soal pembuangan limbah PT Sasa Inti yang diduga mencemarkan lingkungan. Pihak perusahan dan pemerintah harus segera menyikapi masalah ini. “Memang yang kami ketahui masalah limbah PT Sasa Inti ini sudah menjadi perhatian serius sejak tahun lalu. Makanya jangan anggap enteng dan dibiarkan begitu saja. Harus diselesaikan segera. Karena masalah lingkungan adalah masalah yang serius dan mendesak,” tandas Johanis Frans, Pemerhati Lingkungan di Minsel.

 

Jika masalah limbah tersebut tidak diselesaikan dengan baik, ia mendesak agar pihak yang berwenang dapat menjatuhkan sanksi perusahan terkait. Hal sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pemerintah terkait pengelolaan limbah perusahan. “Memang harus berikan sanksi kepada perusahan yang tidak memperhatikan, atau pun mengelola limbahnya dengan baik. Salah satunya. Makanya kalau belum diselesaikan, kami minta agar pihak yang berwenang pada masalah ini segera memberi sanksi,” desaknya.

 

Namun sangat disayangkan, pihak PT Sasa Inti belum bersedia untuk dikonfirmasi terkait hal tersebut. Petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk perusahan itu tidak mengijinkan untuk menemui pihak direksi atau pun pimpinan perusahan yang ada. (**)

Seventh 3/09/2021

Penulis: Seventh

RedaksiManado.Com : Situs Media Online yang menyajikan berita secara umum baik Internasional, Nasional dan Khususnya di Sulawesi Utara
«
Berikutnya
Posting Lebih Baru
»
Sebelumnya
Posting Lama

Tidak ada komentar: